Kamis, 05 April 2012

SMDF 2

Menulis SMDF 2 itu... seperti memakai legging warna ungu, rok tutu kuning, dan blus warna merah; campur-campur deh rasanya. Gue harus bisa memisahkan mulut pisau gue dengan kedudulan gue.  Seperti mengkotak-kotakkan otak. As you know, bagi elu yang sering membaca cerpen dan puisi gue, pasti tahu kalau gue adalah penyuka benda-benda tajam, penjual luka, or whatever in pain.  Nah, ketika menulis SMDF, gue harus meninggalkan diksi-diksi gahar gue. Halah.  Gue tahu, sebenernya gue memiliki selera humor yang cerdas (dilarang protes! narsis adalah sebagian dari iman), tapi please deh.  Kagak bisa menulis cerpen dan cerita konyol dalam waktu bersamaan.

Tantangan besar lainnya adalah; gue enggak tinggal bareng ama Salwa lagi. Paling ketemu seminggu sekali. Jadi niat gue untuk menjual menceritakan anak gue agak terhambat karena gue enggak intens berkomunikasi dengan dia. Tapi, berhubung ada beberapa pihak yang ingin SMDF masuk ke session 2, apalah daya. Sebagai penulis pujaan nusantara, gue harus memenuhi hasrat para fans gue dong, eh salah, para fans Salwa.  

Sampai tulisan ini dilangsir, SMDF session 2 sudah mencapai 57 halaman.  Spasi 1?  Hah?  Bukan lah, dodol. Spasi 1.5. Hahaha... Yaeyalah, secara gue harus menuruti kebijakan dari penerbit.  

Oh iya, tantangan lainnya adalah saat ini Salwa tidak selucu dulu lagi.  Entah apa yang telah diperbuat dunia kepadanya, yang jelas sekarang kritisnya Salwa sudah mencapai stadium akut.  Gue sebagai emaknya jadi tambah kewalahan. Hiks.

Oke deh, sekian dulu curhatan enggak penting ini.  Ntar gue update lagi ya.  

Salam cibi cibi cibi cibi ^^

SM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar