Senin, 13 Agustus 2012

Lomba Resensi SMDF


LOMBA MENULIS RESENSI BUKU SINGLE MOTHER DOUBLE FIGHTER
Sebuah buku tak akan berarti apa-apa tanpa pembaca. Seorang penulis tak akan bisa meningkatkan kualitas karyanya tanpa masukan dan kritik dari pembacanya. Untuk itulah lomba resensi ini diadakan; untuk menjaring masukan dan meningkatkan kualitas karya penulisnya. Selain itu, ini juga untuk kembali menggerakkan Indonesia gemar membaca.

Syarat Peserta
1. Lomba terbuka bagi WNI siapa saja, tidak dibatasi umur, jenis kelamin, dan domisili.
2. Setiap peserta diperbolehkan mengikutkan lebih dari satu naskah resensinya.

Syarat naskah
  1. Resensi ditulis dalam bahasa Indonesia, no tulisan ALAY, no tulisan ala SMS.
  2. Panjang resensi tidak ditentukan.
  3. Resensi ditulis di blog masing-masing atau di website lainnya. Bagi yang tidak memiliki blog, boleh diposting di catatan FB dan tag teman-teman kamu sebanyak-banyaknya.
  4. Kirim link resensi ke fanspage SMDF. Bagi yang belum me-like, silakan like dulu.
  5. Resensi HARUS disertai foto penulis resensi yang sedang berpose dengan buku SMDF. Bagi yang belum punya bukunya, buku ini bisa didapat di toko buku seluruh nusantara, pesan ke Gradien, atau pesan ke penulis langsung jika ingin mendapatkan tanda tangan ^^.
  6. Resensi yang dimuat di media cetak akan mendapatkan apresiasi khusus, caranya kirimkan scan atau foto resensinya.
  7. Isi cerita tidak menyinggung dan mengandung SARA dan unsur pornografi. Di bawah resensi tuliskan catatan : “RESENSI INI DIIKUTSERTAKAN DALAM LOMBA RESENSI BUKU SMDF”.
  8. Link resensi akan diupdate di blog SMDF.
  9. Lomba ini diadakan tangal 1 September – 15 Oktober.
  10. Pengumuman pemenang tanggal 30 Oktober 2012.

Apresiasi Akan dipilih 3 resensor terbaik yang akan mendapatkan apresiasi sebagai berikut:
1. Juara 1 : Paket buku dari Gradien Mediatama + 1 eksp majalah Youngster edisi terbaru + 3 produk dari Khanza Shop.
2. Juara 2 : Paket buku dari Gradien Mediatama + 1 eksp majalah Youngster edisi terbaru + 2 produk dari Khanza Shop. 3.
Juara 3 : Paket buku dari Gradien Mediatama + 1 eksp majalah Youngster edisi terbaru + 1 produk dari Khanza Shop.
4. Akan dipilih 5 (lima) resensor selain juara 1,2, dan 3 yang akan mendapatkan paket buku dari Gradien Mediatama + 1 eksp majalah Youngster edisi terbaru.
5. Akan dipilih foto paling narsis dan gokil yang akan mendapatkan paket buku dari Gradien Mediatama + 1 eksp majalah Youngster edisi terbaru.

Ketentuan Lain:
1. Lomba ini tertutup bagi para endorser buku SMDF.
2. Keputusan juri mengikat dan tidak bisa diganggu gugat.

Supported by:

Please feel free to copy-paste and share to everyone

Jumat, 11 Mei 2012

SMDF Di Tobuk

Gue sengaja hunting ke tobuk cuma untuk melihat dan meraskan bagaimana sensasi ketika buku gue ada di rak.  Ini euphoria penulis pemula ^^



Salwa, setelah dipaksa senyum manis di bawah ancaman pulangnya enggak dibawain es krim. Hmm..how cruel I am 


Ini Salwa waktu dipaksa berfoto karena kalau gue yang difoto, otomatis enggak bakalan menjual :(


Yihaaa... It is my book, my book #Teriak keliling lapangan 

Kamis, 12 April 2012

Inspiration Board

Karena otak gue diprogram dengan kapasitas 312MB, otomatis tidak banyak yang bisa gue simpen dalam memori. Ya lu bayangin aja dah kapasitas segitu cukup buat apa? Nyimpen foto-foto Rain aja udah penuh semua otak gue.  Jadi, gue butuh teknologi baik yang terapan maupun yang bener-bener canggih supaya kerjaan gue kelar semua.  Enggak, sebetulnya sejak September 2011 gue udah enggak ngantor lagi.  Kerja di sini artinya facebook-an, blogging, dan nulis di website keroyokan yang sama sekali enggak menghasilkan duit. Heheheh...

Karena sticky notes di netbook dan segala jenis bentuk task di HP udah tepar menghadapi amnesia attack akut yang gue derita, jadilah gue harus kembali kepada kearifan lokal yaitu membuat semacam papan pengingat dari sytyrofoam dan dipasang di dinding kamar kost gue yang sering bocor itu.  Karena gue ini narsis sepanjang masa, gue engak mau papan ini dinamai biasa-biasa saja, jadi gue tetap menamainya sebagai inspiration board meski fungsi sebetulnya adalah reminder board.  Inspiration board ini sudah sering gue bahas di blog gue yang lain. Ya ya ya, di Skylashtar Maryam; mimpi dan ilusi. Tapi enggak ada salahnya gue bahas di sini juga karena sekarang gue sedang dalam masa penyembuhan, eh, masa penulisan SMDF 2.  Dannn... ini inspiration board gue yang baru.

Tadinya gue mau beli inspiration board yang segede papan pengumuman di markas karang taruna atau di kantor kelurahan biar eye catching mengingat mata gue udah rabun serabun-rabunnya. Tapi berhubung dinding kamar kost gue sering bocor dan gue enggak enak kalau harus sok di depan teman kost gue, jadi gue pasang yang standar aja. Standar itu ukuran berapa?  Kagak tahu, gue kagak pernah ngukur dan  emang enggak niat ngukur. 

Warna? Tetep warna ungu dong, secara gue Ms. Purple.  Actually, meski ini dinamakan inspiration board, isinya belum enggak ada yang menginspirasi.  Isinya lebih ke outstanding job, to do list, deadline, proyek buku gue, agenda perjalanan, consigment note, dan kupon air isi ulang.  Tadinya gue mau pasang foto cowok gue di sana biar gue makin semangat membuat sajak cinta. Ahay. Tapi itu berarti akan membuat gue kangen setengah panci setiap hari dan gue makin enggak konsen kerja. Jadi, biarlah foto itu gue simpen di dalam hati. Ehem.  So, cukuplah foto Salwa yang gue tempel  di sana. 

Sampai detik ini, baru ada tiga kerjaan gue yang udah kelar.  Benar-benar rekor yang tak termaafkan mengingat list di papan sebegitu panjangnya.  Tapi untuk ukuran gue, itu masih lumayan, daripada kagak ada daftar yang gue coret :P

Bagi kalian para penulis atau yang mengaku penulis atau yang mengaku pengarang atau whatever lah, metode inspiration board ini bisa dipakai. Selain memicu untuk mendisplinkan diri, kalian juga akan dikejar-kejar rasa bersalah jika tidak ada satu pun deadline yang berhasil kalian tuntaskan. Yeah, blame yourself. It works for me, dude :D

Akhirnya, setiap hari, mulai dari bangun tidur sampai gue mau tidur lagi, kerjaan gue ya mantengin ntu papan, berharap-harap cemas ada kemajuan sembari enggak ada yang gue lakukan.  Yah, cukup membuat frustasi. Tapi mau bagaimana lagi, hidup toh butuh variasi.  

Note: SMDF 2 belum ada kemajuan, sekarang gue sedang menggarap naskah buku lain yang lebih serius. Semoga dengan begitu gue bisa dinobatkan sebagai pengarang serba bisa. (Mimpiiiii)








Kamis, 05 April 2012

SMDF 2

Menulis SMDF 2 itu... seperti memakai legging warna ungu, rok tutu kuning, dan blus warna merah; campur-campur deh rasanya. Gue harus bisa memisahkan mulut pisau gue dengan kedudulan gue.  Seperti mengkotak-kotakkan otak. As you know, bagi elu yang sering membaca cerpen dan puisi gue, pasti tahu kalau gue adalah penyuka benda-benda tajam, penjual luka, or whatever in pain.  Nah, ketika menulis SMDF, gue harus meninggalkan diksi-diksi gahar gue. Halah.  Gue tahu, sebenernya gue memiliki selera humor yang cerdas (dilarang protes! narsis adalah sebagian dari iman), tapi please deh.  Kagak bisa menulis cerpen dan cerita konyol dalam waktu bersamaan.

Tantangan besar lainnya adalah; gue enggak tinggal bareng ama Salwa lagi. Paling ketemu seminggu sekali. Jadi niat gue untuk menjual menceritakan anak gue agak terhambat karena gue enggak intens berkomunikasi dengan dia. Tapi, berhubung ada beberapa pihak yang ingin SMDF masuk ke session 2, apalah daya. Sebagai penulis pujaan nusantara, gue harus memenuhi hasrat para fans gue dong, eh salah, para fans Salwa.  

Sampai tulisan ini dilangsir, SMDF session 2 sudah mencapai 57 halaman.  Spasi 1?  Hah?  Bukan lah, dodol. Spasi 1.5. Hahaha... Yaeyalah, secara gue harus menuruti kebijakan dari penerbit.  

Oh iya, tantangan lainnya adalah saat ini Salwa tidak selucu dulu lagi.  Entah apa yang telah diperbuat dunia kepadanya, yang jelas sekarang kritisnya Salwa sudah mencapai stadium akut.  Gue sebagai emaknya jadi tambah kewalahan. Hiks.

Oke deh, sekian dulu curhatan enggak penting ini.  Ntar gue update lagi ya.  

Salam cibi cibi cibi cibi ^^

SM

Rabu, 04 April 2012

AMNESIA ATTACK

Jadi anak kecil tuh gampang, lu bisa pura-pura kena serangan lupa bahkan kalau kepala lu kagak kebentur apa-apa. Because of what? Karena orang-orang pasti ngomong gini; oh ya maklumlah, namanya juga anak kecil. 

Gue   : Wah, harus banyak nabung nih.
Salwa : Buat apa? Buat beli sepeda abdi ya? *Antusias
Gue    : Bukan, buat biaya kuliah kamu nanti.
Salwa : Emang siapa yang mau kuliah?
Gue    : Kamu lah,katanya nanti mau jadi dokter kandungan. Ya harus kuliah dong.
Salwa : Siapa yang mau jadi dokter kandungan? *Wajah tanpa dosa.
Gue    : Ya kamu lah, Noooonnnn...
Salwa : Enggak ngerasa punya cita-cita jadi dokter, tuh. Bunda ngarang aja deh.  *Menatap gue seolah-olah gue keselek biji sandal jepit.
Gue   ===> Cari rekaman percakapan kami dua tahun lalu

Resensi Single Mother Double Fighter

Judul buku      : Single Mother Double Fighter
Genre                : Non-Fiksi Komedi/parenting
Penulis              : Skylashtar Maryam
Penerbit            : Gradien Mediatama, Feb 2012
Penyunting      : fLo
Tebal                 : 208 halaman, 13 x 19 cm
ISBN                  : 978-602-208-048-0
Harga                 : 34 ribu
Salwa  : Mencuri itu dosa enggak, Bun?
Gue     : Dosa atuh.
Salwa  : Kalau membunuh?
Gue     : *Ni anak kebanyakan nonton berita kriminal ah.
Dosa atuh, dosanya besar malah.
Salwa  : Kalau membunuhnya enggak sengaja?
Gue     : Emang ada?
Salwa  : Ada, di berita tadi siang.
Gue     : *Tuh kan.  Kayaknya…Eh enggak tahu deng.  Ntar Bunda tanyain ama Bu Ustazah dulu deh.
Salwa  : Kalau bunuh diri?
Gue     : Wah, kalau yang ini mah jelas-jelas dosa *gue yakin banget dong.
Salwa  : Kalau bunuh dirinya enggak sengaja?
Gue     : *Lu beneran mau tahu atau Cuma ngetes gue, Non?
*
Apa yang akan kamu katakan kalau anak kamu bertanya soal jenis kelamin Tuhan dan malaikat?  Apa yang akan kamu katakan kalau anak kamu mendesak ingin tahu tentang bagaimana membuat anak?  Bagaimana perasaan kamu kalau anak kamu, yang belum lama meninggalkan masa balitanya memiliki hobi untuk menjatuhkan rasa percaya dirimu sebagai orang dewasa?  Bagaimana perasaan kamu kalau anak kamu, yang ternyata sudah bisa membaca tanpa sepengetahuanmu itu pandai sekali membuatmu merasa bersalah karena kamu sibuk bekerja?  Buku ini bisa menceritakannya.

Anak-anak jaman sekarang adalah anak-anak yang dibesarkan oleh teknologi, televisi, lingkungan yang semakin hedonis dan permisif.  Bagi seorang ibu bekerja, single parentpula, penulis kadang merasa kesulitan ketika harus menghadapi putrinya yang kritis, narsis, dan sinis.  Itu sebabnya buku ini terlahir; untuk menumpahkan rasa galau daripada penulis keseringan ngemil kaos kaki.

Penulis buku ini sebetulnya terkenal (ehem) dengan perempuan penyuka benda tajam terbukti dengan terbitnya cerpen-cerpen yang beraura kelam (ehem lagi), tapi siapa sangka jika buku ini tidak menyimpan satu ‘pisau’ pun.  Sebaliknya, ditulis dengan selera humor yang pas, segar, menghibur, namun tidak segan-segan menawarkan hikmah; bahwa anak-anak adalah hal paling indah.

Jangan tertipu dengan label ‘parenting’ yang tertera di atas, karena buku ini cocok dibaca oleh segala usia.  Tidak gembar-gembor sebagai buku terlucu sepanjang masa, tapi cukup lah  untuk membuatmu tertawa atas ironi, parodi, interaksi antara ibu dan sang putri.