Rabu, 04 April 2012

Resensi Single Mother Double Fighter

Judul buku      : Single Mother Double Fighter
Genre                : Non-Fiksi Komedi/parenting
Penulis              : Skylashtar Maryam
Penerbit            : Gradien Mediatama, Feb 2012
Penyunting      : fLo
Tebal                 : 208 halaman, 13 x 19 cm
ISBN                  : 978-602-208-048-0
Harga                 : 34 ribu
Salwa  : Mencuri itu dosa enggak, Bun?
Gue     : Dosa atuh.
Salwa  : Kalau membunuh?
Gue     : *Ni anak kebanyakan nonton berita kriminal ah.
Dosa atuh, dosanya besar malah.
Salwa  : Kalau membunuhnya enggak sengaja?
Gue     : Emang ada?
Salwa  : Ada, di berita tadi siang.
Gue     : *Tuh kan.  Kayaknya…Eh enggak tahu deng.  Ntar Bunda tanyain ama Bu Ustazah dulu deh.
Salwa  : Kalau bunuh diri?
Gue     : Wah, kalau yang ini mah jelas-jelas dosa *gue yakin banget dong.
Salwa  : Kalau bunuh dirinya enggak sengaja?
Gue     : *Lu beneran mau tahu atau Cuma ngetes gue, Non?
*
Apa yang akan kamu katakan kalau anak kamu bertanya soal jenis kelamin Tuhan dan malaikat?  Apa yang akan kamu katakan kalau anak kamu mendesak ingin tahu tentang bagaimana membuat anak?  Bagaimana perasaan kamu kalau anak kamu, yang belum lama meninggalkan masa balitanya memiliki hobi untuk menjatuhkan rasa percaya dirimu sebagai orang dewasa?  Bagaimana perasaan kamu kalau anak kamu, yang ternyata sudah bisa membaca tanpa sepengetahuanmu itu pandai sekali membuatmu merasa bersalah karena kamu sibuk bekerja?  Buku ini bisa menceritakannya.

Anak-anak jaman sekarang adalah anak-anak yang dibesarkan oleh teknologi, televisi, lingkungan yang semakin hedonis dan permisif.  Bagi seorang ibu bekerja, single parentpula, penulis kadang merasa kesulitan ketika harus menghadapi putrinya yang kritis, narsis, dan sinis.  Itu sebabnya buku ini terlahir; untuk menumpahkan rasa galau daripada penulis keseringan ngemil kaos kaki.

Penulis buku ini sebetulnya terkenal (ehem) dengan perempuan penyuka benda tajam terbukti dengan terbitnya cerpen-cerpen yang beraura kelam (ehem lagi), tapi siapa sangka jika buku ini tidak menyimpan satu ‘pisau’ pun.  Sebaliknya, ditulis dengan selera humor yang pas, segar, menghibur, namun tidak segan-segan menawarkan hikmah; bahwa anak-anak adalah hal paling indah.

Jangan tertipu dengan label ‘parenting’ yang tertera di atas, karena buku ini cocok dibaca oleh segala usia.  Tidak gembar-gembor sebagai buku terlucu sepanjang masa, tapi cukup lah  untuk membuatmu tertawa atas ironi, parodi, interaksi antara ibu dan sang putri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar